CERITA II
KUDA BESI
Aku duduk jongkok berhadap-hadapan dengan temen baruku. Tubuh hitam dengan garis-garis merah menyerupai petir dikedua sisinya. Ia diam menunggu tanpa berbicara sepatah kata pun. Lama aku menatapnya dengan takjub, tak percaya kalau ia bakal jadi temen dalam hidupku.
Aku baru saja menjemputnya dari sebuah ruko didaerah Pakjo, Palembang kota kelahiranku. Didepan toko itu terpampang papan reklame dengan tulisan besar-besar
”DEALER MOTOR ABADI”
SEDIA MOTOR BARU/BEKAS, DP TERJANGKAU, ANGSURAN RINGAN
Ia terparkir sendirian didalam ruangan, kesepian, dan tak mengundang minat siapapun untuk sekedar melihat-lihat apalagi untuk memilikinya. Pemilik dealer menyambutku dengan senyum sumringah bak seorang yang lama tak jumpa kawan lamanya.
”Ai kemano be kau dek? Sapanya sok akrab
“Liat-liat lah dulu motor tuh, untuk kau kujual murah, bisa cash atau
kredit, mesinnya masih bagus, bensin lumayan irit, dan bodynya ….yah..
agak sedikit lecet sih, tapi bukan masalah serius bukan?” Pemilik dealer
itu tertawa.
”Berapa Kak kalo kredit? Tanyaku.
”Murah aja dek, uang pangkal 800 ribu dan angsuran 380 ribu perbulan...pokoknya dijamin gak bakal rugi deh...” rayunya.
”Punya KTP dan Kartu Keluarga toh? Dibawa juga kan?” lanjutnya lagi.
Aku mengangguk.
”Nah beres kalo gitu, kau bisa urus sekarang dan motor bisa langsung kau bawa. Ok bos?” candanya.
Aku luluh, termakan bujuk rayu si empunya dealer, setelah urus sana urus sini jadilah motor bekas itu milikku, dengan angsuran 380 ribu selama 35 bulan, dan akan menjadi milikku sepenuhnya setelah waktu itu terlampaui dengan syarat ” LUNAS ”.
Tak perlu heran, zaman sekarang asal ada kemauan dan sedikit keberanian tak perlu susah untuk memiliki sebuah motor idaman. Disetiap dealer saling berlomba-lomba menawarkan sepeda motor baik baru/bekas dengan kredit murah dan terjangkau. Cukup dengan jaminan KTP dan Kartu Keluarga plus uang pangkal maka motor akan berpindah ketangan anda. (bukan promosi loh...).
Aku sengaja membeli motor bekas karena angsurannya lebih ringan dibandingkan dengan motor baru, bisa 500 ribuan keatas walaupun uang pangkalnya ringan. And Now, aku resmi punya sebuah ’KUDA BESI’ yang bakal siap menemaniku melewati hari-hariku. Sebuah ’KUDA BESI’ supra fit tahun 2006. Betapa bangga dan bahagia hatiku, sekarang aku bisa kemana-mana dengan mengendarai motor ku sendiri, tak menumpang lagi dan tak jadi parasit lagi bagi temen-temen ku.
Kuda besi jadi harta yang paling berharga yang aku miliki, kujaga dan kurawat dengan segenap perasaan, kucuci tiap sore entah memang udah kotor ataupun masih bersih bahkan baru sejam dicuci eh sejam berikutnya kucuci lagi..he...he... (LEBAY... maklum barang baru sih).
Untuk beberapa saat, temen-temen yang jadi korban parasitku terlupakan oleh tunggangan baruku ”Si Kuda Besi”. Kemana-mana selalu berdua bak pensil dan penghapus, atau seperti piring dan sendok, sepatu dan kaos kaki, bahkan bisa dikatakan bak pasangan Romeo dan Juliet (tergila-gila banget tuh ma si Kuda Besi...Cewek apa Cowok sih tuh Kuda Besi...he...he...)
Selama satu minggu penyesuaian diri, saling kenal satu sama laen sampai kami bener-bener menjadi pasangan yang serasi dunia dan akherat J. Dengan kecepatan 40 km/jam aku memacu adrenalin ku dijalanan, kecepatan yang sudah kuanggap sebagai kecepatan yang maksimal. Beeee...40 km/jam mah sama aja dengan anak kecil naek sepeda...tapi bener loh aku paling takut ma kecepatan tinggi karena badanku sendiri ga tinggi ( ga nyambung ...). wal hasil ya itu tadi.. bajaj, becak, anak kecil bawa sepeda sambil lari pun bisa menyalip si Kuda Besi. Motto yang paling aku pegang adalah ”Alon – alon asal kelakon, lambat-lambat asal selamat”. Keselamatan dalam berkendara adalah hal yang paling utama.
Pesan :
- Hargailah apa yang kita miliki dengan segenap hati dan rasa memiliki,
karena itu merupakan salah satu cara kita bersyukur atas segala
nikmat-Nya
- Utamakan Keselamatan diatas segala-galanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar